Jalan ku lebih lambat, badan sedikit bungkuk, duh.... pinggang ku sangat sakit, entah apa sebabnya sejak dua hari lalu pinggang ku terasa sangat sakit, beberapa teman mengkhawatirku, ada yangmenyarankan ku berobat ke dokter, ada juga yg memanfaatkan teknologi (googling) mencari penyebab sakit pinggang ku. Berbagai opini ku tampung, mulai dari duduk terlalu lama, efek high heels, sampai kurang minum.tapi salah satu perkataan teman ku cukup membuat ku sontak kaget,dan berfikir
"Hati-hati fi ginjal"
perasaan was-was menghantui ku, segera ku manfaatkan teknologi googling mencari ciri-ciri penyakit ginjal, satu demi satu gejalanya ku catat, mulai dari frekuensi air seni yg banyak, frekuensi buang air kecil, nyeri pada punggung, dan pucat Semua ciri-ciri itu kucocokkan dengan keadaan ku, semenjak sakit pinggang, aku jadi sering ke kamar mandi buang air kecil, jumlah air seni ku juga banyak, pinggangu sakit, dan wajah ku pucat.. Perasaan was-was tambah menjadi-jadi.. Bukan sakitnya ku takutkan, tapi biayanya.. Istilah yang mengatakan "orang susah tidak boleh sakit " seperti terngiang-ngiang diotak ku, pasalnya org yg sakit ginjal harus melakukan cuci darah setiap bulannya, dan biaya cuci darah tidak murah bagi ku, secara gaji ku kerja tak seberapa, jangan kan untuk cuci darah, untuk menetap direkening sebagai pajangan saja susah. dulu aku tak pernah takut jika sakit, soalnya dulu biaya rumah sakit gratis, dikarenakan aku anak tentara yg tentunya dijamin segala biaya kesehatan, tapi kini umur ku sudah menginjak angka 22 yg artinya jaminan kesehatan itu dicabut, alhasil saya dilarang sakit.
Semakin perasaan ku was-was, semakin sakit seluruh tubuh ku .. Yang bisa ku lakukan hanyalah pasrah, dan mencoba tersenyum menyembunyikan sakit ku.. Hari ini ku memilih pulang lebih awal, ingin rasanya ku istirahat, tidur lelap, mencoba menenangkan diri sejenak dari reka-reka sakit yg melanda dan kemelut ekonomi. ku coba memejamkan mata, merasakan rasa sakit yg melandaku, mencoba bersahabat dengan kondisi ku, dan.. Kubuka mata dan mencoba mengutarakan analisis ku ttg sakit yg kualami, kepada mamaQ.
"mama pijat dle, kerok sekalian. Kynya sy masuk angin"
Segera mama ku mengambil minyak angin aroma terapi yg panasnya lumayan menembus tulang. Ku segera mengambil posisi,merentangkan posisi badan tengkurap pada lantai beralaskan kasur. kerokan dimulai.. Anehnya tak ada rasa panas yg kurasa, hanya rasa sedikit sakit akibat gesekan uang koin yg menggores kulit tubuh ku" perasaan ku mulai mendingan, ku yakinkan ini hanya "masuk angin" dan aku fokus pada masuk angin, untuk mengetahui obat ampuh, ku mencoba sharing sama teman-teman dengan cara membuat status di jejaring sosial,
"dalam dunia kedokteran apa mengenal masuk angin?"
Beberapa teman menjawab
"tidak"
Ku coba googling, jawaban yang sama kutemukan, beberapa penjelasan juga ada. Walau dlm ilmu kedokteran itu tak diakui. Ku mulai mencoba menterapi diri ku, minum air hangat, makan yg banyak, dan rutin diurut, 2 botol minyak angin aroma terapi habis dlm 2 hari untuk urut, 3 bungkus jamu sacet masuk angin, dan beberapa ruas kencur, habissss..., dan seketika keadaan ku mulai pulih.
Esok harinya ku bersama papa ke apotik untuk membeli vitamin, terlihat banyak org mengantri, beberapa diantara mereka memesan kepada pramuniaga dan menyebutkan berbagai jenis obat, obat-obat itu mereka beli tanpa resep, ada juga sebagian yg menggunakan copy resep dokter, saya sendiri membeli vitamin untuk daya tahan tubuh, dan obat untuk tenggorokan yaitu FGT (inisial) Di bungkusnya sih tertulis harus menggunakan resep dokter, tapi sy yakin dengan obat itu, dan sudah biasa mengkonsumsinya. Apotiknya juga memberikan...
Yaaa... Hanya kita yang tahu persis rasa dan kondisi yang kita yg sebenarnya, dan dokter terbaik adalah diri kita.. Ini bukan bermaksud membenarkan tindakan membeli obat sembarangan, dan juga bukan bermaksud tidak percaya pada tenaga medis... Ini hanya sebagai bahan tambahan agar kita bisa belajar lebih mengenal diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar