Pete-pete “KiiRRRrrrriii....”


Pete-pete adalah sebutan untuk angkutan umum sejenis angkot dan mikrolet di Makassar, Angkutan ini banyak membantu, tapi tak sedikit orang juga menganggap angkutan ini banyak menimbulkan masalah.
Pete-pate di Makassar terbilang unik, untuk menemukannya tidak sulit, berdiri di pinggir jalan raya kurang dari 5 menit pasti ada pete-pete yang menghampiri anda. Ya… di Makassar jumlah pete-pete terbilang banyak hampir setiap jalan di makassar dilalui rute pete-pete
Sekedar info nih bagi yg mau mencoba menjelajahi kota Makassar dengan pete-pete berikut rutenya :
KODE A
Berangkat : BTN Minasa Upa - Syech Yusuf - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi - Jendral Sudriman (Karebosi Timur) - HOS Cokroaminoto (Sentral) - KH. Wahid Hasyim - Wahidin Sudirohusodo - Pasar Butung
Kembali  : Pasar Butung - Sulawesi - Riburane Achmad Yani (Balaikota) - Jendral Sudirman - Ratulangi (MaRI) - Landak - Veteran - Sultan Alauddin - Syech Yusuf - BTN Minasa Upa
KODE B
Berangkat : Terminal Tamalate - Malengkeri - Daeng Tata - Abdul Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arief Rate - Sultan Hasanuddin - Patimura - Ujungpandang - Riburane - Jendral Achmad Yani (Balaikota) - Pasar Butung
Kembali  : Pasar Butung - Sulawesi - Achmad Yani - Kajaolalido (Karebosi Timur) - Botolempangan - Arief Rate - Cendrawasih - Dangko - Abdul Kadir - Daeng Tata - Malengkeri - Terminal Tamalate.
KODE C
Berangkat : KH.Wahid.Hasyim - DR Wahidin Sudirohusodo- Buru - Bandang - Masjid Raya - Cumi-cumi - Pongtiku - Ujungpandang Baru - Gatot Subroto - Juanda - Regge – Rappokalling
Kembali : Rappokalling - Korban 40 ribu - Juanda - Gatot Subroto - Ujungpandang Baru - Pongtiku - Datok Ditiro - Sunu - Masjid Raya - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - KH.Wahid Hasyim - Makassar Mall
KODE D
Berangkat : Terminal Daya – Sudiang - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - AP. Pettarani - Bawakaraeng - Latimojong - Andalas - Laiya - Selatan Makassar Mall
Kembali    : Selatan Makassar Mall - HOS Cokroaminoto - Bulusaraung - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Terminal Daya
KODE E
Berangkat  :  Terminal Panakkukang - Toddoppuli - Tamalate - Emmy Saelan - Mapala - AP. Pettarani - Maccini Raya - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Latimojong - Andalas - Laiya - KH.Agus Salim -Timur Makassar Mall
Kembali        : KH. Agus Salim - Pangeran Diponegoro - Bandang - Masjid Raya - Urip Sumoharjo -AP. Pettarani - Mapala - Emmy Saelan - Tamalate - Todoppuli - Terminal Panakkukang
KODE F
Berangkat : Terminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - Daeng Ngeppe - Kumala - Veteran - Bandang - Buru - Andalas - Satangnga - KH. Agus Salim - Timur Makassar Mall
Kembali        : KH Agus Salim - Pangeran Diponegoro - Andalas - Buru - Bandung - Veteran - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Daeng Ngeppe - Daeng Tata -Mallengkeri - Terminal Tamalate
KODE G
Berangkat : Terminal Daya - Kima - TOL (Ir. Sutami) - Tinumbu - Cakalang - Yos Sudarso - Tentara Pelajar - Kalimantan - Pasar Butung
Kembali    : Pasar Butung - Kalimantan - Cakalang - Tinumbu - TOL (Ir. Sutami) - Kima - Terminal Daya

KODE H
Berangkat : Perumnas Antang - Antang Raya - Urip Sumiharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - DR. Wahidin Sudirohusodo - Satando - Kalimantan - Pasar Butung
Kembali : Pasar Butung - Kalimantan - Satando - DR. Wahidin Sudirohusodo - Tentara Pelajar - Ujung - Bandang - Masjid Raya - Perumnas Antang
KODE I
Berangkat : Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Borong - Batua Raya - Abdullah Daeng Sirua - AP. Pettarani - Pelita Raya - Sungai Sadang Baru -Sungai Saddang - Karungrung - Arif Rate - Sultan Hasanuddin - Pattimura - Pasar Baru
Kembali : Pasar Baru - Pattimura - Ujungpandang - Riburane - Ahmad Yani (Balaikota) - Kajaolalido - Botolempangan - Karungrung - Sungai Saddang - Sungai Saddang Baru - Pelita Raya - AP. Pettarani - Abdullah Daeng Sirua - Batua Raya - Borong - Toddopuli Raya -Terminal Panakkukang
KODE J
Berangkat : Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Tamalate - Emmy Saelan - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto – Nusakambangan
Kembali            : Nusakambangan - Ahmad Yani - Jenderal Sudirman - DR. Sam Ratulangi - Landak - Veteran - Sultan Alaudin - Emmy Saelan - Tamalate - Toddopuli Raya - Terminal Panakkukang
KODE B1 (05)
Berangkat : Teminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - Abd. Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arif Rate - Sultan Hasanudin - Sawerigading - Botolempangan - Karunrung - Sungai Saddang - Latimojong - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali : Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip SUmoharjo - Bawakaraeng - Kartini - Botolempangan - Arif Rate - Cendrawasih - Dangko - Abd. Kadir - Daeng Tata - Mallengkeri – Tamalate
KODE C1
Berangkat : Korban 40 ribu - Ujungpandang Baru - Pongtiku - Cumi-cumi - Laccukang - Sunu - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali            : Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - DR. Wahidin Sudirohusodo - Tentara Pelajar - Ujung - Bandang - Masjid Raya - Sunu - Teuku Umar - Gatot Subroto - Korban 40 ribu
KODE E1 (07)
Berangkat : Terminal Panakkukang - Toddopuli Raya - Perumnas - Hertasning - AP. Pettarani - Kampus IKIP - Gunung Sari - AP. Pettarani - Pelita Raya - AP. Pettarani - Abdullah Daeng Sirua - PLTU - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali : Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip SUmoharjo - PLTU - Abdullah Daeng Sirua - AP. Pettarani - Kampus IKIP - Gunung Sari - AP. Pettarani - Hertasning - Perumnas - Toddopuli Raya – Panakkukang
KODE F1 (02)
Berangkat : Terminal Tamalate - Mallengkeri - Daeng Tata - M. Tahir - Kumala - Veteran - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas
Kembali : Kampus Unhas - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - AP. Pettarani - Abubakar Lambogo - Veteran - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - M.Tahir - Daeng Tata - Mallengkeri - Terminal Tamalate 

Selain rute-rute diatas tak sedikit pete-pete yg menerima request rute yang diminta penumpangnya, misalnya pete-pete J yang harusnya lewat toddopuli, tapi karena beberapa penumpang request lewat hertasning ya diturutilah oleh sopir pete-petenya, apasih yang tidak bisa untuk pemunpang,  (*sepertinya sopir pete-pete di Makassar menganut paham Penumpang adalah Raja…heheheheeee)

kelebihan pete-pete yaitu, selalu setia menunggu walaupun calon penumpang masih bisa menyanyikan 1 kali lagu Indonesia Raya plus 2 kali reff (*masih jauh) baru sampai tempat pete-pete parkir tapi beberapa sopir pete-pete akan setia menunggu. Kalau Singa dijuluki Raja Hutan, Hiu dijuluki Raja Laut maka angkutan yang satu ini dijuluki Raja Jalan Raya, bagi penumpang yang hendak turun, Kapan pun.., Dimanapun.. dan dalam kondisi berada dimanapun, pete-pete bisa dengan sigap memenuhi perintah anda. Memotong jalan sudah menjadi ahlinya, dari lajur kanan ke kiri atau lajur kiri ke kanan siikaattt semuaaa..., sepertinya jika ingin selamat berlalulintas selain berdoa dan patuhi aturan lalulintas perlu ada satu pasal diotak anda bahwa "Dahulukan Pete-pete".. heheheheeeeee..
Tapi dibalik itu semua pete-pete sangat berjasa dalam kehidupanQ, karena setia mengantarku kemana-mana
 Sedikit cerita tentang aku dan pete-pete, mungkin sebagian lebih memilih naik motor, mobil pribadi untuk kemana-mana, antar jemput orang tua, atauuu bahkan  cari pacar agar ada yg antar jemput…
Hmmm... Entah kenapa ..saya suka naik pete-pete  mungkin karena sy tak punya kendaraan pribadi (*hmmm… lebih tepatnya belum bisa mengendarai kendaraan pribadi sendiri sih.. heheheheee J) atau belum mempunyai orang yg setia atar jemput ya (*promo lirik yg ngerti... Heheeehheee), karena alasan di atas tadi akhirnya ku memilih membuat pete-pete itu menjadi istimewa di pemikiranku, anggap saja setiap hari kita jadi orang kaya yg setiap hari ganti-ganti sopir dan ganti-ganti mobil.. Hehehehheeee J
Hampir setiap hari angkutan umum itu ku tumpangi, mau ke kampus, kantor, Mall, Pasar, Rumah kakek, dll... sangking seringnya bersahabat dengan suasana pete-pete, akhirnya angkutan unum satu itu menjadi salah satu tempat favoritku, di pete2 bisa ku temukan berbagai inspirasi, konsentrasi, dan juga hal-hal baru, serta yg  tak lupa pula aku medapatkan pelatihan kesabaran... Hehehehehe J.
Salah satu jasa pete2 adalah aku bisa lulus kuliah dengan predikat mahasiswa terbaik…tambah satu lagi yaitu aku sudah mempunyai beberapa karya script iklan yg diputar di tempatku bekerja yg tentunya juga menambah pundi-pundi serta mengasah keratifitas ku.. Alhamdulillah...
Untuk itulah sebagai cara mengenang jasa-jasa pete-pete (*apasih.. ky pete-pete udah wafat aja)  serta ruang berbagi untuk teman-teman penumpang pete-pete, aku mau share sedikit cerita2 tentang apasaja yg kulihat, kudapat dan kualami di pete-pete
            Upsss… hampir lupa Satu hal yg sangat mendasar dan penting diingat…
Cara untuk menghentikan laju pete-pete saat ingin berhenti dan turun di tepat tujuan cukup bilang “KiiRRRrrrriii....”




-------------------------------------------------------------------


 “KiiRRRrrrriii....” Edisi Ibu-Ibu Dan Anak Pintar


Wow... Jam di Hp. Ku sudah berganti dari angka 9 menjadi 10, yg artinya saya telat ke kantor... Akibat terjebak pada petualangan di alam mimpi.. Bergegas ku menyiapkan diri pergi kerja.. Mandi, sarapan, hp, dompet.. Yup semua sudah, laju langkah kaki ku percepat., matahari kali ini sedikit tak bersahabat, masih juga jam 10, sinarnya seperti mentertawakan ku karena bangun kesiangan, membuat alis ku berkerut walau nyatanya ku tak marah.. Pete-pete sudah menunggu... Kali ini pete-petenya masih kosong...tak ada seorangpun di dlmnya.. Alhasil dengan bebas aku memilih posisi terbaik, di belakang sopir, itulah posisi duduk favoritQ, dekat dengan pintu keluar, tidak panas dgn sinar matahari, sirkulasi angin banyak, dan tdk dibelakangi orang-orang saat masuk . pete-pete melaju
Sebelum tadi pergi, ku sempat nonton infotaiment. berita yg kudapat sih kebetulan tentang artis yg merawat anaknya, mungkin karena berita tadi ya.. Angan-angan ku melayang begitu menyenangkan diatas pete-pete melihat dengan wajah ceria anak-anak kecil yg baru pulang sekolah, anak TK dan beberapa anak SD yg sepertinya masih menginjakkan kaki di kelas satu bangku sekolah dasar..., pete-pete yang ku tumpangi berhenti .. Sepertinya sang sopir sudah mempunyai feeling pete-petenya akan full penumpang,  tak lebih dari 5 menit felling sang sopir bak gayung bersambunt, 5 orang ibu-ibu beserta anaknya yg lengkap mengemakan pakaian seragam sekolah, tas sekolah dan botol air minum,naik pete-pete yg kutumpangi, suasana pete2 seketika ramai dengan perbincangan ibu-ibu itu dan sesekali terdengar sahutan anak-anaknya. Dan aku seakan dipulangkan paksa dari negeri kayal oleh suara-suara itu. Yaaa.. Tak ada lagi yang bisa kulakukan selain mendengar percakapan ibu-ibu diatas pete-pete.. Kuping ku meraba-raba pembicaraan mereka yg setelah terproses di otak ku dapat ku simpulkan ternyata yg mereka bicarakan mengenai "Anak Pintar",  sejenak aku terdian dalam hati mendengarkannya dengan seksama, lama mendengar percakapan itu membuat ku kesal dan menggerutu dalam hati. Bagaimana tidak.. Ibu itu membicarakan tentang anak pintar, tapi anak pintar yg dia maksud itu beda dengan peraepsi ku... Begini percakapan mereka

Ibu1 : "(*dengan logat Makassar) ini bodo’ sekali (*menegur anaknya) tadi di ditegur K’ sama gurunya lagi, ini (*sambil menunjuk anaknya) katanya gurunya, jarang dia perhatikan gurunya, kerjanya selalu menggambar terus, itu bukunya sangking gambar-gambat ‘kartong’(*maksudnya kayanya kartun), ndk tau apa na gambar, | ‘Patrick’ mama' sahut anaknya..
Ibu2 : " itu tawwa di' Ari pintarnya.. Pintarmi tawaa tambah-tambah pintar sekali bd matematika, katanya anak ku ini ..dia terus dipanggil naik sama gurunya klo ada disuruh jawab soal, dia mi rengking 1 itu"
Ibu3:"iya.. Ini anak ku susah sekali klo diajar matematika, membaca jie na tau, (*sambil melirik ke anaknya, yg dibalas senyuman polos dari anaknya) makanya belajar ko supaya rengking satu ko kaya Ari.
Percakapan itu dilanjutkan ibu-ibu yg akupun mulai jenuh mendengarnya
Fikir ku : ”Memangnya anak pintar itu harus pintar matematika...?”
“Memangnya anak yg suka menggambar tadi itu ndk pintar gambar namanya...?”
“Trus klo membaca bukan pintar namanya?”

Pertanyaan ku menggerutu dalam hati, teringat saat ku masih duduk di bangku sekolah dasar, pelajran matematika memang pelajaran yg paling diagung-agungkan.. Bodoh namanya kalau kita tak pintar matematika.. Ku kira persepsi itu sudah ,musnah dimakan waktu berhubung, sekarang banyak orang-orang yg mengutamakan mrngembamgkan bakat yg dimiliki anak… Ehhh.. Ternyata itu masih berlaku..
*Walaupun banyak yg berpendapat kalau di usia SD itu harus mengusai semuanya tapi kan ndk segitunya mengatakan anak bodoh huuuufftt”
Anak, pastinya mempunyai bakat, kemampuan dan kelebihan masing-masing, mungkin ada anak yg lambat di hitungan tapi cepat kalau seni atau bacaan... Itu tak bisa di bilang bodoh kan... (akupun hanya bisa mengungkapakan pendapat ku dalam hati)
“KiiRRRrrrriii....”

-------------------------------------------------------------------------
“KiiRRRrrrriii....” Edisi Pohon


Pagiii...
Begitu ku menyapa pagi ini, pagi-pagi pikiran ku sudah melayang jauh ke jalan landak, sudah terbayang meja kerja ku yg bertuliskan skedjul kerja hari ini. Beberapa pekerjaan harus ku slesaikan sebelum jam 1 oleh karena itu , hari ini kulangkahkan kaki keluar rumah lebuh pagi dari biasanya..
Hp, Tab, dompet, ya,,, (mengabsen keperluan dalam hati) semua sudah lengkap, ku melangkah berjalan ke luar rumah, laju langkah ku lebih cepat dari biasanya, sepanjang perjalanan keluar pintu gerbang ku hanya bisa merekam keadaan sekeliling dengan mataku dan menyimpannya di otakku…
Nafas ku masih terengah-engah, belum sempat mengatur nafas, pete-pete yg ku tunggu menghampiri, mengatur nafas pun ku lanjutkan dipete-pete.. belum sampai setengah perjalanan laju pete-pete yg tadinya stabil, kini menjadi lambat, terlihat antrian kendaraan di depan, "ada apa..? Tumben di jln ini macet, " tanyaku dalam hati, karena memang jalan ini tak biasanya macet, belum sempat ku bertanya pada orang-orang, pertanyaanQ dijawab oleh sebuah plank bertuliskan "ada pemangkasan pohon".
Sontak rekaman perjalanan ku keluar kompleks hingga pintu gerbang tadi di replay,saat melihat pemangkasan pohon itu, dan hanya hela nafas yg bisa ku lakukan
Tadi Saat melewati mesjid di kompleks ku, terlihat beberapa warga kompleks yang sedang kerja bakti membersihkan sampah tebangan pohon mangga. Di gapura kompleks  sempat ku balikkan badan ku memandang jauh ke arah jalan yg ku lalui, kompleks ku kini tak hijau lagi,
Diatas pete-pete sejenak angan-angan ku melayang kembali ke masa lalu, mengingat semua kenangan yang terjadi selama belasan tahun di kompleks tempat ku tinggal. Tinggal di sebuah rumah dinas milik tentara selama belasan tahun mempunyai kenangan tersendiri, kompleks tempat ku tinggal pemandangannya sangat bagus, ciri khas bangunannya masih kental, bentuk rumah satu dengan yang lainnya sama, catnya juga begitu, Pembatas anatar rumah masih pagar kayu seperti di gambar anak-anak SD kalau disuruh menggambar
setiap rumah mempunyai pohon besar di halaman depan rumahnya, kalau bukan Pohon Mangga ya..Pohon Jambu..
Entah kompleks tempat ku tinggal itu dlunya bekas apa, mungkin hutan atau kebun mangga dan jambu...Berbagai pohon dari aneka jenis mangga tersedia, mulai dari jenis mangga macan, mangga isap, mangga golek, mangga pepaya, mangga madu, sampai mangga papan , mangga yang terkecut ada tersedia di kompleks ku, begitu juga pohon jambu, ada jambu air, jambu biji, jambu merah, jambu putih, atau jambu appel. setiap rumah sudah tersedia pohon.
Kami sering bermain bersama, manjat pohon yg tak terlalu tinggi, dan makan buahnya langsung. Setiap hujan kami anak-anak kompels sering mandi-mandi hujan, keluar rumah, berbekal kantong plastik, menanti buah mangga atau jambu yang jatuh, dan berebut bersama teman-teman lain ditemani percikan genangan air hujan.. semakin kencang angin kami semakin senang.. buah mangga berjatuhan, dan kami berlari tertawa di tengah derasnya hujan. Sang pemilik rumah juga tak marah buah mangga atau jambunya yang jatuh kamu punguti, bahkan kadang mereka duduk di teras rumahnya sambil tertawa memandangi kami..
Tidak hanya itu
Kehadiran pohon mangga dan jambu disetiap rumah membuat silaturahim antar tetangga terjaga, perbincangan antar tetangga hampir tiap sore terjadi saat masing-masing penghuni rumah, menyapu halaman rumanya, jika sedang musim mangga dan jambu tetangga-tetangga sering saling memberi, saling tukat-menukar mangga dengan jambu, mangga golek, dengan mangga macan, dsb.
Tak jarang juga ibu-ibu membuat acara rujak’an, setiap ibu-ibu membawa buah dari rumahnya masing-masing dan duduk di salah satu halamam rumah dari kami yang mendapat giliran jadi tuan rumah, ibu-ibu yang tidak membawa buah mangga atau jambu biasanya membawa gula merah dan bumbu-bumbu rujak lainnya, ada juga yg berbaik hati membawa buah lebih, seperti pepaya, timun, nanas, atau kedondong, yaa.. Saling pengertian lah.
Kami anak-anaknya juga ikut nimbrung, ikut makan rujak, Rujak itu terasa sangat nikmat, beda dengan rujak-rujak lainnya walau, mayoritas buahnya mangga dan jambu, tapi kebersamaannya itu membuat kesan tersendiri.
Tak cukup lama beberapa orang tetangga ku mulai pensiun, yang artimya mengharuskan mereka pindah dari kompleks, tradisi rujak’an lambat laun mulai musnah, mereka-mereka yg mengganti menempati rumah dinas itu kebanyakan lebih memilih menjual hasil buahnya, langsung kepada penjual-penjual mangga dan jambu keliling, kebanyakan menganggap selain mendapatkan keuntungan uang, mereka juga tak diributkan dengan buah yg jatuh. Tapi Beberapa diantara mereka masih menjalankan tradisi tukar menukar hasil panen.
Lagi-lagi itu tak cukup lama, tradisi itu kini makin memudar, perkembangan modernisasi, penambahan kebutuhan membuat pola pikir manusia juga berubah, sumber keindahan dan kenangan kini dianggap masalah,  Kini beberapa penghuni rumah dinas memilih menebang pohonnya, dengan berbagai alasan. Ada yg menebang pohonnya untuk membuat garasi mobil, ada yg menebang pohonnya untuk memperluas teras rumah, membuat pagar batu, ada yg takut roboh, ada yg malas membersihkan daun-daunnya yg gugur, hmmm (*hela nafas) Entah lah... Yang ku tau mereka menebang pohon-pohon itu, mereka menebang keindahaan itu, mereka menebang kenangan itu..
Kini pohon-pohon itu berubah menjadi tumpukan batu dan berbagai model bangunan, yg menjadi sekat-sekat pembentuk individualis dan kesunyian... Pemandangan yg kaku, menjenuhkan, dan tak jarang memicu kecemburuan sosial, tak ada lagi bayangan-bayangan pohon yg melindungi kami dari sinar matahari, tak ada lagi pemandangan hijau, tak ada lagi acara rujak’an bersama, tak adalagi tawa anak-anak berebut, berlarian mengumpulkan mangga dan jambu, tak adalagi daun-daun kuning yg gugur memenuhi halaman, tak adalagi perbincangan sore yg di iringi suara gesekan sapu lidi dan tanah...
Semua gugur satu demi satu…, L
Dan hal itu juga berbanding lurus dengan pemandangan sepanjang jalan ku menuju kantor, melihat dari atas pete-pete, kota ku yg dulunya hijau bak hutan kini berubah menjadi hutan ruko yang menjulang tinggi, papan-papan reklame terpampang, pohon-pohon itu tak ada yg peduli, pohon-pohon di rusak diberi lebel, dipaku dengan poster orang-orang penguasa yg katanya peduli dengan masyarakat, yg katanya peduli dengan hal-hal kecil, dan yg katanya akan membuat kota ini menjadi lebih baik.
Para pengusaha juga sedang berlomba-lomba membuat usaha properti yg entah…. apa mereka masih memikirkan tempat dimana pohon-pohon itu bisa tumbuh.. ?
Semua demi kepentingan
Aku hanya bisa berharap, semua akan bisa lebih baik, dengan mulai berkembangnya komunitas-komunitas peduli pohon dan lingkungan... Semoga semua itu tulus demi lingkungan
Pete2 yg kutumpangi berhenti sesaat setah ki mengucapkan..

KiiirrRrrriiiii...

1 komentar:

  1. mau tanya dong, kalo pete2 ada yang lewat ke daerah sekitaran pelabuhan makassar ga? ak dari bandung mau backpacker ke makassar lewat laut. makasih. hubungi ak di line yah @sutobrot

    BalasHapus